Rabu, 20 Januari 2010

Sympathy for Indonesian Pedestrians

Kala berkendara dengan Pinkslip, skutermatik kesayangan saya, saya sering melihat banyak sekali orang makan di jalan raya. Namun makan di sini bukannya makan secara denotasi seperti makan bakso, makan nasi goreng, makan mie ayam, dsb. melainkan "makan" hak orang lain, yaitu para pejalan kaki.

"Pemakan" hak orang disini tidak lain dan tidak bukan adalah para pengendara sepeda motor yang kerap kali menggunakan trotoar yang seharusnya digunakan para pejalan kaki. Bahkan tak jarang angkutan kota a.k.a. angkot pun--yang well.. you know lah.. cukup GEDE-- turut "makan" trotoar! Damn!

Kemarin pagi, dan hari-hari sebelumnya, hati saya bergetar hebat ketika menyaksikan Siswa-siswi SD dan SMP serta beberapa pejalan kaki yang terpaksa harus minggir dari trotoar yang seharusnya menjadi hak mereka dan merapatkan dirinya ke dekat selokan pinggir jalan lantaran para pengendara sepeda motor yang berhamburan membanjiri trotoar untuk menghindari antrean kemacetan parah di jalan raya dekat sekolah saya.

Ingin rasanya saya berteriak kepada mereka "WOI! JANGAN MAKAN HAK ORANG, BANG**T!!", namun apa daya, hal tersebut tidak mungkin saya lakukan (kecuali kalau saya ingin memperparah kemacetan karena keributan dengan pengguna jalan lain), dan pada akhirnya saya hanya melihat mereka dan turut bersimpati serta berteriak-teriak dalam hati. Sungguh pemandangan yang sangat mengiris hati. I guarantee that you won't like to see it. Trust me.

Bukan sebuah fenomena hebat yang patut disorot media masyarakat luas memang, namun bagi saya ini merupakan krisis etika yang sedang berlangsung dan marak di masyarakat.

Pemerintah yang sebelumnya sempat berwacana akan menggalakkan pedestrianisasi, atau pembudayaan berjalan kaki, saya rasa akan sangat sulit mewujudkan wacana tersebut karena tenggang rasa yang sangat minim dari para pengguna jalan yang acapkali menggunakan trotoar.

Sejak menyaksikan banyak kejadian seperti itu, saya berkomitmen pada diri saya untuk tidak "makan" trotoar (kecuali kalau berangkat terlambat atau kalau tidak ada pejalan kaki disana). Tentunya kalau sudah sangat kepepet.Hhehe,

Okay then, see you at another post!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar