Kamis, 04 Februari 2010

Tugas Sekolah Era Globalisasi

Bagi Anda yang berstatus pelajar pada periode pra-2000an, saya yakin Anda cukup memahami apa yang Anda lakukan dan kerjakan selama menjalani masa pendidikan. Selain itu saya juga cukup yakin kalau Anda menjalani kehidupan pendidikan dengan lebih enjoy dan kurang begitu banyak beban di pundak.

Lain halnya dengan saya dan semua junior saya (mungkin berlaku juga untuk para calon junior saya^^) yang menjalani masa pendidikan pada era 2000an. Why?
Jawabannya adalah komputerisasi di segala bidang, yang berdampak sistemik(???) pada sistem tugas siswa.

Saya sudah merasakan ini sejak mulai duduk di bangku SMP. Adik saya bahkan sudah merasakan efek komputerisasi ini sejak duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. And you know what? Adik saya, yang notabene masih duduk di bangku sekolah dasar, tentunya masih belum lihai mengoperasikan komputer. Saya memaklumi itu. Tapi apa yang saya tidak maklumi? Sayalah yang harus mengerjakan tugasnya! Nooo!

Masih mending kalau hanya harus mengetik beberapa paragraf. Tugas yang diberikan gurunya sangat merepotkan. Bahkan jauh lebih merepotkan daripada tugas-tugas dari guru saya. What's in their mind anyway (primary school teachers)? Ingin membuat orang tua dan seluruh anggota keluarga muriidnya kerepottan? Atau apa? Damn!

Stop talking about my lil' bro. Let's talk about my thoughts, a'ight? ^^

Di satu sisi, tugas-tugas ini memang penting untuk diberikan dan dikerjakan karena seringkali pelajar harus "dicambuk" dulu baru mau belajar. Maksudnya kalau tidak ada tugas ya tidak belajar. Nah, kalau yang satu ini termasuk aliran saya. Hehehe^^
Namun alangkah baiknya kalau tugas-tugas ini dibuat simpel dan efisien. You know, gak nyusahin siswa. Kenapa saya bilang tidak efisien? Karena tugas-tugas tahun 2009/2010 pada umumnya menitikberatkan pada pembuatan laporan-laporan atau makalah-makalah yang super merepotkan, dan ujung-ujungnya harus dipresentasikan bersama teman-teman. Padahal, yang ada hanyalah copy-paste dari sumber dunia maya. Mengerti apa yang ditulis? Tentu tidak. Efektif? Menambah wawasan? Apalagi. Hell no!

Yang sebenarnya saya soroti disini adalah efektivitas tugas. Percuma rasanya jika siswa capek-capek membuat tugas makalah setebal ensiklopedia, yang terlihat keren dan penuh ilmu, tetapi tidak paham sama sekali apa yang kita buat. Waste of money, energy and time. Padahal uang, energi dan waktu adalah yang harus kita miliki untuk bertahan hidup di zaman serba keras seperti saat ini. Apapun.

Menurut saya yang lebih penting bukannya bagus/tidaknya hasil kerja secara bentuk fisik, tetapi pemahaman tentang materi yang diberikan. Sebaiknya tugas-tugas makalah itu dikurangi saja karena ya itu tadi, selain waste of money and time juga worthless. Cara yang lebih baik adalah presentasi lisan tentang materi yang diperintahkan oleh guru untuk disimak di rumah. Menurut saya cara ini jauh lebih efektif dan efisien karena selain ekonomis, metode ini juga dapat dijadikan para guru sebagai tolak ukur pemahaman semua muridnya.

Sebenarnya posting ini saya terbitkan tidak lain adalah karena saya malas mengerjakan tugas berbentuk makalah. They're just too annoying and being such a pain in the a** for me. Hhaha..

Well, that's it for now.