Sabtu, 16 Januari 2010

Survival is Awesome

Saat pertama kali mendengar kata "survival", hal yang terlintas dalam benak saya adalah suatu kondisi dimana seorang anak manusia berada di tengah alam bebas nan ganas yang siap merenggut nyawanya cepat atau lambat, dan ia harus melakukan apa saja untuk bertahan hidup. Dan atau kata yang paling pas untuk melukiskan hal ini di benak saya: keren.

Hingga pada suatu hari di negeri teletubbies -sekolah saya tercinta- saya menemukan sebuah buku tentang teknik bertahan hidup, dengan judul "Survival, Teknik Bertahan Hidup di Alam Bebas" di perpustakaan sekolah saya tercinta. Saya langsung meminjam buku itu. Ternyata buku itu menjawab cukup banyak pertanyaan dan rasa ingin tahu saya seputar survival. Mulai dari air yang layak diminum dan hewan serta tumbuhan yang dapat dimakan beserta cara mendapatkannya, cara membuat shelter, perangkap dan obat-obatan alam, serta hal-hal lain seputar teknik bertahan hidup. Wow.

Setelah membaca buku tersebut hasrat saya untuk mencoba bertahan hidup di alam bebas semakin menggelora, hingga saat ini. Konyol memang, dan saya sendiri menyadari hal itu. Namun bagi saya itu tidak masalah. Manusia memiliki keinginan yang aneh, tidak menjadikannya tidak manusiawi, bukan?

Ah, yes. Sebuah contoh survival.

Seorang korban selamat dari kecelakaan kapal laut yang hidup terombang-ambing di atas sebuah papan kayu selama beberapa beberapa bulan, dan sebagai seorang manusia, tentunya ia memiliki naluri untuk mempertahankan hidupnya. To stay alive. Dan kita tentunya tahu bahwa tidak ada yang bisa dilakukan di tengah-tengah laut dengan kondisi demikian. Bahkan meminum air laut pun bukan ide yang bagus untuk bertahan hidup, karena meminumnya dapat menyebabkan kehausan yang lebih parah. Ia terperangkap dalam sebuah kondisi yang sulit. Amat sulit. Anda tahu apa yang dilakukan orang tersebut? Ia bertahan hidup dengan memakan bajunya sendiri! Sungguh tak terbayangkan oleh saya, sebuah usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya bisa begitu mengagumkan. Sebagai tambahan, untuk air minum ia mengandalkan air hujan, yang secara umum masih layak untuk diminum. Dan untuk hal ini, saya membayangkan survivor itu menengadahkan tangannya ke langit layaknya orang berdoa untuk menampung air, atau bahkan mangap-mangap menghadap langit untuk langsung meminum air hujan. Tawa geli dan takjub berpadu jadi satu saat saya mengetahui hal tersebut. Tawa karena membayangkan seseorang memakan baju dan mangap-mangap untuk meminum air hujan dengan noraknya, dan takjub karena potensi seorang manusia benar-benar dimaksimalkan dalam kondisi sesulit itu.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya mengutip satu kutipan yang benar-benar saya ingat dan sukai:

"Life is a game, so fight to survive and find out if you're worth it" (Teacher Kitano, Battle Royale)


Untuk saat ini saya rasa cukup sampai disini saja. Sampai jumpa di posting berikutnya, tentunya tetap di blog ga penting yang sama, Catatan Anak Jombang.

I'll be back.

2 komentar:

  1. another top-quality post. keep up the good job, mada senpai

    BalasHapus
  2. hha ,
    rajin amad da ngeposting kya gnian ..
    *piss

    BalasHapus